dinginnya malam menusuk tulang ini ketika saya menulis tulisan ini di lab geologi unisba, yap waktu sudah menunjukan pukul 1.16 pagi, waktu yang seharusnya sudah memejamkan mata, namun karena berbagai hal saya tidak tidur untuk sementara waktu, karena waktu kali ini dipakai untuk membuat laporan presentasi hasil lapangan praktikum teknik peledakan yang harus selesai esok hari, namun karena sudah jenuh maka saya putuskan untuk beristirahat sejenak dan saya putuskan untuk membuat tulisan ini,
sebenarnya yang ingin saya tulis dan bagikan adalah mengenai hati, ya mengenai hati.
sebenernya saya sendiri bingung terhadap hati saya sendiri, jika membicarakan masalah hati maka tidak akan jauh berbicara tentang cinta, ahh apa itu cinta, saya sendiri belum begitu memahami banyak tentang yang namanya cinta, apasih itu cinta? apa sejenis makanan ringan yang dapat dibeli di pojok jalan sana? ataukah sebungkus roti hangat yang disediakan seseorang untuk kita memakannya? saya juga tidak mengerti.
saya sendiri bingung karena masalah yang saya hadapi, saya sudah memiliki pacar yang tanggal 25 febuari nanti akan genap satu tahun, tapi dalam proses pacaran tersebut saya tidak begitu merasakan yang namanya cinta, ato saya yang kurang perhatian, tidak peka, atau apalah itu saya juga tidak tahu,, saya fikir cinta itu kan tumbuh ketika kita bersama seseorang dalam waktu yang lama, tetapi hingga saat ini saya masih tetap tidak merasakan itu pada pacar saya yang saat ini, apakah saya yang tidak terbuka atau saya yang tidak mencintainya, tetapi sudah saya coba keras untuk mencintainya namun hasilnya tetap saja, apa karena cinta tak dapat dipaksakan? entahlah, saya sendiri juga tidak tahu,,
namun berbeda halnya dengan wanita yang saya jumpai dikampus ini tepatnya pada semester 3 ketika dia baru menjadi mahasiswi baru di unisba ini, masih saya ingat sampai hari ini ketika saya bertemu dengannya, beradu pandangan dengannya , disitulah rasanya hatiku lemas, tak ingin rasanya mata ini lepas pandangan dari matanya, dan entah kenapa disitu hati saya berkata bahwa dialah calon ibu dari anak-anak saya.. dan saya mengamini dan berdoa pada tuhan agar itu benar" terjadi, jika memang benar saya berjodoh dengannya kelak saya bersumpah pada hati saya sendiri dan pada tuhan bahwa saya tidak akan sekalipun menyakiti hatinya dan akan saya jaga apapun yang terjadi walaupun harus dengan nyawa saya sekalipun, lillahitaalla saya sanggup, dan meskipun saya tahu bahwa saya nanti kerja di bidang pertambangan didaerah yang terisolir, yang katanya tiap minggu ada jatah wanita untuk kita setubuhi, jika memang saya berjodoh dengannya saya tidak akan sekali" pun menyentuh wanita lain selain dirinya,,
lalu tidak perlu lama untuk saya mengetahui namanya, dan anggap namanya lita *samaran, dan namanya memang secantik orangnya, yang menurutku cantik bukan dari wajahnya, tetapi seperti ada pancaran dari dalam tubuhnya yang membuat dia telihat cantik dimataku ini, dan hal pertama dalam otak saya adalah bagaimana cara saya mendekati dia,,
entah kenapa pada saat itu saya ingin sekali mendekati dia tapi tidak secara langsung tetapi ingin melewati teman"nya, sehingga yang pertama kali yang saya dekati adalah teman sepergaulannya, namun justru strategi ini yang membuat saya gagal untuk mendekatinya, karena mereka fikir saya suka dengan temannya padahal saya mendekati temannya itu untuk mendekati sang pujaan hati, maka dari situ saya mundur, karena jika saya mengubah stir dan langsung mendekati dia maka saya fikir saya akan dicap laki" ga bener, baru saja mendekati temannya masa langsung mendekati dia, yah,, dan saya gagal mendekatinya,,
setelah beberapa waktu lamanya saya masih belum berani untuk mendekatinya, untuk mengucapkan say hai padanya, dengan melihat wajahnya saja sudah membuat hati saya bergetar dan ingin mengucapkan syukur kepada allah karena telah diturunkannya malaikat yang cantik dihadapan saya,,
waktu demi waktu berlalu, saya didekati seseorang wanita dari universitas lain, karena melihat usahanya yang gigih dalam melakukan pendekatan, maka ketika dia menembak saya, saya tidak mengucapkan tidak padanya padahal itu melawan kata dan perasan hati ini, tetapi ya sudahlah saya coba jal;ani itu semua,,
setelah saya coba jalani dan saya coba untuk membuka hati ini padanya, namun saya fikir itu tidak berhasil karena momen" saat bersamanya berbulan-bulan hilang begitu saja ketika saya melihat lita, hati ini dipenuhi oleh bunga" dan seperti melayang-layang ketika bertemu dengannya walau hanya sesaat, dan efeknya tidak sesaat melainkan beberapa banyak sesaat, dan yang paling aneh lagi saya bisa tau bahwa lita ada disampingku, walaupun saya tidak melihat keberadannya dan ketika saya cari sekeliling dan ternyata benar dia ada disekitar saya, yah kira" dari radius 50 meter pun saya sanggup merasakan keberadaannya,,
tapi saya masih belum tahu apakah ini yang namanya cinta, sayang atau apa,, yang jelas saya menginginka dia bahagia walaupun tidak bersama saya (meskipun berat menurut saya).
dan sebagai laki" saya tidak boleh sampai berhenti untuk memikirkan hal itu, masih banyak hal yang harus saya kerjakan, saya harus menyusun bata impian saya satu persatu agar kelak menjadi orang yang dapat membantu orang lain, khususnya orang" disekeliling saya..
untuk masalah lita cukup saya percayai, mengharapkan dan memohon kepada tuhan agar kelak dia yang menjadi ibu dari anak saya dan menjadi pendamping saya hingga maut memisahkan dan semoga dapat dipertemukan kembali diakherat kelak,, amin...